Kisah mantan Presiden diperkosa wanita cantik ini berawal dari keinginan untuk menghabiskan sisa hari tuanya untuk beristirahat secara total. Selaku Presiden Komisaris pada salah satu perusahaan terbesar dan
paling berpengaruh di negeri Tumaritis. Luthfi berencana ingin segera istirahat
dan menikmati masa pensiun. Putra mahkota pun sudah dia siapkan sebagai
pengganti dirinya sebagai Presiden Komisaris di PT Impor Renyah Daging
Berjanggut. Putra mahkota pengganti itu bernama Anis mantan muridnya dulu ketika Luthfi
masih mengajar sebagai dosen di Fakultas Kembang Biak Sapi di Universitas Bibit
Unggul Nasional.
Anis mantan muridnya itu memang sangat pintar dan rajin beribadah,
Karena kepintarannya dan rajin beribadah itulah maka Luthfi memberi kepercayaan
pada Anis untuk bekerja di perusahaannya sebagai Kepala Divisi Urusan Eksternal
yang bertanggung jawab terhadap segala urusan yang berkaitan dengan para bandar
sapi dan makelar persapian.
Menjelang masa persiapan pensiun, Luthfi akhirnya memanggil Anis
dan menyampaikan pesan bahwa Anis akan ditunjuk sebagai Presiden Komisaris di
PT Impor Renyah daging Berjanggut. Tak lama kemudian setelah ngobrol kesana kemari
akhirnya mereka berdua bersepakat untuk merayakan penggantian jabatan Presiden
Komisaris yang baru. Mereka berdua berencana ingin berlibur bersama keliling
dunia dengan kapal pesiar mewah. Harap maklum mereka berdua adalah orang-orang
sukses dengan kekayaan yang sangat melimpah.
Waktu yang ditentukan akhirnya tiba juga, singkat cerita mereka
berdua sudah berada diatas kapal pesiar mewah yang akan membawa mereka keliling
dunia, namun ketika kapal pesiar tersebut sedang mengarungi samudra luas,
tiba-tiba tanpa diduga kapal pesiar yang mereka tumpangi dihantam ombak besar
hingga kapal pun akhirnya terbalik, masih untung mantan Presiden Komisaris dan
Presiden Komisaris yang baru ini akhirnya tertolong oleh pelampung yang mereka
temukan, akhirnya mereka berdua terombang-ambing di samudra yang maha luas.
Berjam-jam mereka berdua terombang-ambing dilautan yang luas,
namun ketika mereka tersadar, Luthfi dan Anis sangat kaget, ternyata mereka
sudah terdampar disebuah pulau.
Wah……kita ada dimana nih tanya luthfi pada anis ? gak masalah pak
kita ada dimana, yang penting kita berdua selamat jawab anis. Sambil ngobrol
mereka berdua berjalan menyusuri pantai di pulau yang terlihat sunyi dan
senyap.
Tiba-tiba luthfi merasa kehausan, sambil matanya menatap pohon kelapa
yang ada dihadapannya ? Anis kamu bisakan naik pohon kelapa, aku haus nih,
tolong dong ambilkan buah kelapa buat bapak..
Karena mendapat perintah dari mantan Presiden Komisaris, tanpa
menunggu lama lagi, Anis pun akhirnya memanjat pohon kelapa untuk memetik buah
buat mereka santap berdua. Tak lama kemudian ketika mereka sedang asyik
menikmati santapan buah kelapa, tiba-tiba mereka berdua sudah dikelilingi oleh
manusia-manusia primitif yang hanya mengenakan celana, anehnya manusia primitif
ini justru semuanya adalah wanita-wanita cantik dan mereka berteriak-teriak
dengan bahasa primitif, hua, hua, hua, hua sambil mengayun-ayunkan tombak ke
arah luthfi dan anis.
Kedua tangan luthfi dan anis diikat dan mereka akhirnya digiring
oleh manusia primitif menuju markas besarnya, dalam perjalanan para wanita
cantik primitif ini selalu berteriak hua, hua, hua, hua
Sesampainya di markas besar kaum primitif ini, luthfi dan anis
akhirnya dijebloskan dalam penjara yang kondisi penjaranya mirip seperti
kandang sapi. Tinggallah mereka berdua merenungi nasib sial, maksud hati ingin
berlibur tapi apa daya musibah badai yang menghantam kapal pesiar telah
mengantarkan mantan Presiden Komisaris dan Presiden Komisaris yang baru ke
dalam penjara yang mirip seperti kandang sapi.
Tak sampai hitungan jam, tiba-tiba beberapa wanita cantik primitif
datang dan langsung membawa luthfi untuk menghadap kepala suku dipulau tempat
mereka terdampar. Dengan tetap berteriak hua, hua, hua, hua, luthfi pun
akhirnya digiring menuju tempat persidangan kaum primitif.
Siapa nama anda dan darimana anda berasal, tanya kepala suku yang
ternyata adalah seorang wanit cantik setengah tua. Mendapat pertanyaan seperti itu,
luthfi menjawab, nama saya luthfi berasal dari jawa sarkiyah di negeri
tumaritis.
Wah anda dari jawa sarkiyah yah, sama dong saya juga dari jawa
sarkiyah jawab kepala suku, saya juga dulu seperti anda terdampar di pulau pustun ini
? dalam hati luthfi sempat berpikir senang, asyik aku bakalan dibebasin nih oleh kepala suku pulau pustun ?
Saudara luthfi, karena anda telah mengambil buah kelapa tanpa izin
di pulau pustun ini, maka saudara layak dihukum berdasarkan peraturan
perundang-undangan di pulau pustun dan hukumannya ada dua jenis, yang pertama
adalah hukuman mati sedangkan yang kedua adalah hukuman nyo, nyo ? bagaimana
saudara luthfi, apakah anda ingin memilih hukuman mana yang anda inginkan,
tanya kepala suku.
Waduh dalam hati luthfi sempat berpikir ketakutan, kejam banget
nih hukuman, baru ngambil buah kelapa sudah divonis mati, tetapi kira-kira apa
ya jenis hukuman yang satu lagi, kok ada istilah nyo, nyo, batin luthfi.
Saudara luthfi cepat jawab, anda ingin memilih hukuman apa ?
dengan nada tinggi kepala suku berteriak meminta luthfi memilih jenis hukuman
yang diinginkan.
Hukuman nyo, nyo baginda ratu, jawab luthfi tanpa pikir panjang
lagi, toh pikir luthfi, kalau hukuman mati sudah pasti dia akan mati, karena
luthfi tidak tahu arti kata nyo, nyo maka lebih baik dia memilih hukuman nyo,
nyo sambil berharap kalau nyo, nyo adalah hukuman yang lebih ringan.
Oke……karena anda memilih hukuman nyo, nyo, maka saya beritahu
kepada anda bahwa hukuman nyo, nyo adalah diperkosa beramai-ramai oleh seluruh
wanita cantik primitif penghuni pulau ini .
Akhirnya sambil merangkak tak kuat berjalan setelah diperkosa
beramai-ramai, luthfi digiring kembali ke penjara kandang sapi. Anis yang
melihat luthfi merangkak, terheran-heran, ada apa gerangan yang sudah terjadi
pada mantan presiden komisarisku, batin anis ?
Setelah didalam penjara, luthfi akhirnya bicara. Anis, aku habis
diperkosa beramai-ramai oleh seluruh wanita primitif penghuni pulau ini, aku
menyesal telah memilih hukuman nyo, nyo, untuk itu janganlah kau nanti memilih
hukuman nyo, nyo bila disidang pada pengadilan kaum primitif, cerita luthfi
pada anis.
Loh memangnya ada berapa jenis hukuman, tanya anis pada luthfi ?
Anis, ada dua jenis hukuman di pulau ini, yang pertama adalah hukuman mati,
sedangkan yang kedua adalah hukuman nyo, nyo, tadinya kupikir hukuman nyo, nyo
itu adalah hukuman yang paling ringan namun ternyata justru arti nyo, nyo itu
adalah hukuman diperkosa ramai-ramai, jawab luthfi.
Wah…..gak bisa !!! Itu namanya harga diri kita telah
diinjak-injak, pokoknya nanti bila aku dipanggil dan dihukum, aku lebih baik
dihukum mati saja, kata anis dengan suara bergetar !!!!! benar anis jawab
luthfi, bagusnya memang lebih baik kita mati daripada harus diperkosa
ramai-ramai seperti apa yang telah aku alami ini.
Tak lama kemudian, datanglah beberapa wanita cantik primitif
sambil berteriak-teriak hua, hua, hua, hua, mereka menggiring anis untuk
disidang seperti apa yang sudah dialami oleh luthfi.
Tanpa basa-basi lagi, kepala suku langsung bertanya, Saudara anis,
karena anda telah mengambil buah kelapa tanpa izin, maka saudara layak dihukum
berdasarkan peraturan perundang-undangan dipulau ini dan hukumannya ada dua
jenis, yang pertama adalah hukuman mati sedangkan yang kedua adalah hukuman
nyo, nyo ? bagaimana saudara Anis, apakah anda ingin memilih hukuman mana yang
anda inginkan, tanya kepala suku.
Mungkin karena sudah paham, dengan spontan Anis langsung menjawab,
baginda ratu, saya memilih hukuman mati saja !!!!!
Baginda ratu kaget, benarkah anda memilih hukuman mati, kembali
baginda ratu bertanya pada anis ? benar baginda ratu, saya akan memilih hukuman
mati saja, jawab anis !!!!!
Oke……lah kalau begitu, karena anda sudah memilih hukuman mati,
dengan ini saya putuskan bahwa sebelum hukuman mati dilaksanakan, maka anda
akan di nyo, nyo dulu beramai-ramai oleh seluruh penghuni pulau ini.
Ketika mendengar putusan sidang, Anis pun akhirnya pingsan he he
he he, anis, anis kenapa loh sial banget, tahu gini mah mendingan dihukum nyo,
nyo aja daripada mesti dihukum mati tapi harus di nyo, nyo dulu wk wk wk wk